Catatan Reportase :

Dari Pemilu Amerika : George Bush atau Al Gore? (30)

 

Golden, 08/12/00 – 11:00 PM (09/12/00 - 12:00 WIB)

 

Perumpamaan saya beberapa hari yll. bahwa proses pemilihan presiden ini layaknya sampai di babak antiklimaks sebuah pementasan drama, ternyata kurang tepat. Hari ini justru terjadi klimaks yang berikutnya, ketika Mahkamah Agung Florida memutuskan untuk dilakukan penghitungan ulang secara manual atas seluruh kartu suara yang belum sempat dihitung oleh mesin penghitung, atau yang disebut dengan undervote. Tidak hanya di dua kabupaten bermasalah, melainkan di seluruh 67 kabupaten yang ada di Florida.

 

Hal ini terjadi karena adanya hasil pencoblosan yang tidak menghasilkan lubang sempurna, sehingga ditolak oleh mesin pembaca kartu suara. Sebelumnya kartu suara jenis ini dinyatakan tidak sah, tetapi Gore memperjuangkan agar dilakukan pemeriksaan dan penghitungan dengan tangan.

 

Keputusan yang oleh pers diistilahkan sebagai sebuah keputusan dramatis ini membuat kubu Gore gembira. Pihak Gore yang akhir-akhir ini oleh sementara pihak dinilai sudah nyaris terpuruk, kini pers menyebutnya dengan “new live for Gore”. Tentu saja keputusan dramatis ini disambut oleh pihak Gore dengan menyebutnya sebagai “win for fairness and accountability, win for democracy”.

 

Pihak Bush tentu saja tidak mau kalah dengan mengekspresikan kekecewaannya. Pihaknya menyebut keputusan ini sebagai “sad for democracy, sad for nation, sad for Florida”. Saling adu pernyataan dan komentar, malam ini bertebaran di berbagai media massa.

 

Serta merta pihak Bush segera mengajukan emergency petition melalui fax kepada Mahkamah Agung Amerika guna memblokir keputusan penghitungan ulang, yang menurut keputusannya akan segera dilakukan atas lebih 43.000 lembar kartu suara undervote. Entah bagaimana caranya dan berapa waktu diperlukan untuk melakukan pekerjaan semacam itu.

 

***

 

Panitia pemilu Florida segera melakukan pertemuan guna menentukan standard yang jelas tentang bagaimana cara pemeriksaan dan penghitungan ulang secara manual kartu-kartu suara tersebut. Secepatnya besok hari Sabtu pagi proses itu akan segera dilakukan.

 

Associated Press, seperti dilansir CNN, mengemukakan selisih pengumpulan angka yang sangat tipis antara Bush dan Gore. Hingga malam ini, sementara Bush unggul hanya dengan selisih kemenangan 193 suara. Sebuah margin kemenangan yang membuat kedua kubu semakin deg-degan. Apapun keputusan pengadilan selanjutnya akan menjadi penentu bagi kemenangan salah satu pihak.

 

Gore sangat yakin, jika penghitungan ulang dapat terlaksana maka dia akan mampu mengungguli Bush. Demikian halnya pihak Bush tentu juga menyadari akan kemungkinan tersebut. Oleh karena itu Bush pun berjuang keras memblokir keputusan Mahkamah Agung Florida dengan melakukan upaya banding secepatnya melalui emergency petition ke Mahkamah Agung Amerika.

 

Maka perjuangan menuju Gedung Putih menjadi semakin mendebarkan, setidak-tidaknya bagi Bush dan Gore serta pendukung fanatiknya.

 

***

 

Sementara itu, hari Selasa tanggal 12 Desember nanti adalah jadwal yang telah ditentukan bagi DPR di negara bagian untuk menentukan utusan yang akan duduk dalam Electoral College. Selanjutnya para utusan itu akan bertindak sebagai pemilih dalam pemilihan presiden secara “formal” melalui lembaga Electoral College tersebut. Sedangkan hasil akhir di Florida belum dicapai.

 

Maka sesi khusus yang bersejarah akan digelar di DPR Florida guna memilih utusan untuk anggota Electoral College pada saat hasil akhir pemilu belum diketahui dengan pasti. Tentu saja terjadi pertentangan, terutama dari pihak Partai Demokrat (partainya Al Gore) menentang rencana itu, karena mayoritas anggota DPR Florida dipegang oleh Partai Republik (partainya George Bush).-

 

 

Yusuf Iskandar

 

 

[Sebelumnya][Kembali][Berikutnya]